Thursday, May 13, 2010

ambang-ambang mesopotamia II



Kapan saya bisa berhenti berpikir? Saat tidur? Apakah saya pernah berpikir di dalam tidur? Macam apa pikiran yang ada? Saat mati? Apakah saat matipun saya berhenti berpikir? Ataukah selain filsafat kehidupan adapula filsafat kematian, sehingga perlunya para atma berpikir mencari jalan menuju moksa di dalam dunia absolutnya? Jadi, Apa ini? Ketika kembali saya berpikir, dunia terbentuk secara material dan anti-material? Kutub positif dan kutub negatif? Ah, mulai ngawur ini, oh tidak...saya tidak ngawur, mereka yang bericara ngawur kepada saya adalah mereka yang pintar dan berwawasan sempit, jadi saya berwawasan luas? Oh tentu, tidak, tentu, tidak, ya kurang lebih begitulah, jadi intinya? Ya, wawasan saya luas, lalu pintar? Tentu, karena itu saling bersinggungan dan akan menciptakan titik yang optimum antara kedua kurva, sehingga akan menciptakan output yang optimum berupa kejeniusan.