Friday, August 26, 2011

cerita tentang penindasan


Tai di balas oleh tai, tai yang kecil di balas oleh tai yang besar, seekor kucing menandai suatu wilayah dengan tainya, namun tai kucing tidak lebih besar dari tai anjing, sehingga tai anjing menutupi tai kucing, tai anjing tidak lebih besar dari tai kerbau, sehingga tai anjing di tutupi oleh tai kerbau, tai kerbau tidak lebih besar dari tai brotosaurus, sehingga tai kerbau di tutupi oleh tai brotosaurus, begitulah cerita mengenai perebutan kekuasaan di wilayah daratan, semua perihal kekuasaan ditentukan oleh tai.

Tai memegang peran penting dalam perebutan kekuasaan suatu wilayah daratan, tidak ada darah dalam peperangan, hanya tai. Bagi siapa yang tidak bisa mengeluarkan tainya saat perang, ia dinyatakan kalah, tidak peduli ukuran tubuhnya, karena yang dilihat hanyalah ukuran tai, sehingga mereka yg akan menuju medan perang akan makan lebih banyak daging dan sedikit serat agar ukuran tainya menjadi lebih besar.

Suatu ketika, perang tersebut dimenangkan oleh seekor kucing, serentak seluruh anggota medan perang mengalami shock berat terutama mereka yang berbadan besar, sehingga terjadilah intoleransi di dalam perang, segalanya lepas dari aturan, bukan anarki tetapi kerusuhan, brutal, penuh darah, si kucing yang memenangkan perang akhirnya mati di injak-injak secara brutal oleh seekor brontosaurus yang memiliki badan dan otak yang tidak sepadan.

Anjing dan kerbau, merasa terhina melihat si kucing mati dengan mengenaskan, moralitas dalam berperang ternodai oleh sikap brutal brontosaurus, akhirnya, si anjing dan kerbau melakukan formasi fusion, dan mereka bergabung menjadi makhluk setengah anjing setengah kerbau, menaklukan brontosaurus, menggigit kaki kanan bagian depan dengan kekuatan taring anjing, menusuk dada brontosaurus dengan kekuatan tanduk kerbau dan kekuatan melompat si anjing, brontosaurus lunglai, darahnya menyembur laksana hydrant lalu tumbang, dua penguasa daratan yang paling besar dan kecil telah tiada, hanya sisa kerbau dan anjing.

Hanya berdua, mereka konsisten akan menlanjutkan perang dengan tai, tidak ada lagi darah, yang ada hanyalah tai, karena dengan tai semua menjadi damai.